OPINI - Tangisan terus mendera bangsa ini. Narkoba menjulang tinggi, judi online semakin merajalela, dan pinjaman online (pinjol) membeludak tanpa kendali. Barang impor membanjiri pasar, sementara koruptor semakin tersohor. Beginilah keadaan bangsa kita, meski sudah 79 tahun merdeka.
Seperti mendiagnosis penyakit yang terus diulang-ulang, penyakit itu jelas terlihat namun seakan tak pernah benar-benar diatasi. Dalam ayat suci Al-Qur'an, bukan hanya konstitusi, seringkali kita membaca peringatan: Afalaa ta'qilun? Afalaa tasykurun? — Apakah engkau tidak berakal, tidak berpikir? Apakah engkau tidak bersyukur?
Saatnya perubahan nyata dimulai. Presiden baru dalam 100 hari pertamanya harus mampu mengguncang dan memperbaiki BUMN, BUMD, serta BUMDes untuk menyelamatkan negara ini. Diperlukan terobosan nyata, mungkin melalui Perpu yang jitu dan tepat sasaran.
Lihatlah potensi besar negeri ini. Laut dan ikan kita bisa menghasilkan devisa hingga Rp20.000 triliun per tahun — enam kali lipat dari RAPBN kita! Belum lagi potensi tambang, hutan, dan sektor hortikultura yang luar biasa kaya.
Jika umatnya bertakwa dan istiqamah, Allah menjanjikan keberkahan. Indonesia memiliki potensi menjadi negara yang penuh berkah, lebih baik dari sekadar "Indonesia cemas" yang penuh kegelisahan. Mari bergerak bersama menuju "Indonesia emas" yang sesungguhnya!