OPINI - Di status Kerajaan dipimpin oleh raja yg kejam Dan maruk Akan kekayaan bersama para hulubalangnya berkuda kendaraan bagus bagus, bersantap makanan yg lezat lezat selalu berpesta pora.
Dan pada suatu tempat Ada seorang Sekh tuwa penuh ilmu Dan sangat prihatin kehidupannya. Berkarisma Dan penuh sejuk tetapi tegas Dan ber istiqomah.
Kala waktu Raja menaikkan pembayaran pajak kepada rakyatnya, Ada ulama Seth dikumpulkan 3 ulama Dan sekh yg baik, namun sekh yg papa miskin teramat tidak setuju. Pulang kekampung Dan ke umatnya. Marah Dan terkejut raja Dan berkata; bagaimana kalian setuju katakan, Akan tetapi 2 ulama tadi tidak mau, wahai raja kami harus menyepakati dengan ganjil jadi harus 3 orang.
Panggil cepat sekh papa tadi, setelah dipanggil masih tetap tidak sepakat untuk menyatakan pengambilan kenaikan pajak dikarenakan kenapa raja menaikkan pajak!, sedangkan raja Dan para pejabat bilang bahwa Kas keuangan habis. Nah ini yg sekh papa tadi tidak setuju, karena dipakai untuk membeli kendaraan bagus, makan Dan berpesta pora.
Kas keuangan kerajaan kosong. Tetap raja Akan menaikkan Dan kesepakatan 3 ulama tadi, namun tetap ulama sekh papa tidak setuju walau di sogok dengan uang Dan harta wanita serta tahta. Akhirnya raja geram Dan menyuruh pengawalnya untuk menyiksa sekh papa tersebut.
Sampai sakit tersiksa tetap istiqomah hingga wafat. Harum lah nama ulama tadi di kampung Dan umatnya. Dan jg Raja tamak pun sampai mati pula. Mashaa Alloh kelak Ada Ulama papa kini langka yg tetap mempertahankan ilmu Dan akhlak istiqomahnya.