Oleh: Abipute Robbani M. Ak – Founder SQUL Sekolah Quran Milenial Zilenial Bogor
OPINI - Di bulan suci ini, wahyu pertama Iqra’ diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Secara berangsur-angsur, Al-Qur’an diturunkan melalui ayat-ayatnya sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Makna Iqra’ dalam bahasa Arab mengandung perintah untuk membaca, memahami, dan merenungi. Rasulullah SAW membaca semua tanda-tanda di alam semesta serta pergerakan makhluk ciptaan-Nya.
Masha Allah, Al-Qur’an bukan hanya kitab suci bagi umat Islam, tetapi juga merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia (hudallinnas). Bagi orang-orang yang bertakwa (hudallittaqwa), Al-Qur’an menjadi pembeda antara kebenaran dan kebatilan (Furqan), sebagaimana disebut dalam hudallil muttaqin.
Orang yang bertakwa adalah mereka yang menjalankan perintah Allah dengan ilmu, mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah untuk meraih kebajikan serta pahala. Sebaliknya, mereka yang menjauhi larangan Allah dengan ilmu juga akan takut terhadap ancaman dan azab (nadzirun) dari-Nya.
Mempelajari Al-Qur’an berarti mentadabburi, memahami, serta mengamalkannya dalam kehidupan. Bukan sekadar membaca atau menghafalnya sebanyak mungkin, tetapi juga memahami dan mengimplementasikannya dalam keseharian.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Muzzammil ayat 4:
"أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًۭا"
(Atau tambahkanlah dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil).
Dengan mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, hidup kita akan lurus dan terarah.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.